Pemilihan Umum yang sering
disebut PEMILU, kini tengah menjadi pembicaraan utama ditengah masyarakat,
hampir di setiap kesempatan berkumpul. Banyak hal menarik yang bisa diangkat
dari peristiwa ini, untuk dijadikan bahan pembicaraan.
Dari
pembicaraan-pembicaraan seperti inilah, sering terjadi perbedaan lalu
melahirkan perselisihan yang kemudian berkembang menjadi konflik berkepanjangan.
Saudara-saudari sekalian
...
Demi menjaga relasi yang
telah terbangun dengan baik, melalui tulisan ini kami ingin mengajak kita, baik
kepada individual maupun yang bersifat komunal, agar berusaha untuk saling
menghargai, saling menghormati pilihan masing-masing, yang jatuh pada
orang atau partai yang berbeda.
Iklim pemilihan umum yang
akan digelar pada tahun 2019, sekarang ini sungguh sudah terasa geliatnya.
Selain perbincangan face to face ditempat-tempat umum, perbincangan hangat juga
terjadi di berbagai media sosial, baik di Facebook, Instagram maupun di grup-grup
WhatsApp serta di media-media sosial lainnya.
Apalagi, pemilu presiden
(pilpres) kali ini dilakukan secara bersamaan dengan pemilu legislatif (pileg).
Peluang kemungkinan terjadinya benturan sangatlah tinggi, karena masing-masing
pihak, berusaha mempertahankan kepentingan sendiri-sendiri. Butuh keseriusan
setiap orang, untuk menjaga situasi di lingkungan masing-masing agar tetap
kondusif.
Kami juga mengajak kita
sekalian, agar pilpres maupun pileg tidak dijadikan sebagai ajang saling
menghujat, saling mencaci maki, dan tidak menjadi ajang saling menjelekkan satu
sama lain. Semua itu tidak ada gunanya, karena hanya akan membuat kita rugi
sendiri.
Pilpres dan pileg bukanlah
ajang untuk menunjukkan kebolehan atau kemampuan. Janganlah pula memposisikan
diri sebagai sosok yang merasa paling jago, merasa paling benar dan merasa
paling pintar. Kita semua adalah rakyat biasa, yang hanya dijadikan korban
politik, korban kepentingan pribadi para kontestan dalam kontestasi pilpres
maupun pileg.
Kita perlu menyadari,
bahwa ketika pilpres maupun pileg usai, kita akan tetap menjadi diri sendiri
sekalipun pejabat yang memenangi kontestasi adalah kontestan pilihan kita, atau
kontestan pilihan orang lain. Tidak akan ada bedanya. Kita akan tetap menjadi
kita, seperti saat sebelum melakukan pemilu, sampai kemudian pejabat presiden
atau dewan perwakilan rakyat diambil sumpahnya.
Kemenangan yang diraih
para kontestan pasca gelar pilpres & pileg, tidak akan merubah posisi
status sosial kita, kecuali kita sendiri yang merubahnya. Seseorang yang tidak
memiliki pekerjaan, akan tetap tidak memiliki pekerjaan jika orang itu tidak
berusaha untuk mencari pekerjaan. Artinya, "pengangguran akan tetap
menjadi pengangguran, kalau tidak berusaha untuk mencari pekerjaan".
Maka janganlah terjebak
pada situasi politik, yang terlalu banyak mengumbar kalimat-kalimat harapan,
dimana hampir seluruhnya adalah bohong. Kita adalah sesama anak bangsa yang
bahkan terlahir sebagai saudara, harus berjabat tangan dengan erat menjaga
relasi yang sudah terbangun dengan baik. Tali silaturahmi tidak boleh terputus
hanya karena berbeda pilihan pada sebuah kontestasi politik.
Saudara - saudari sekalian
...
Jadilah sosok yang lebih
pintar, sosok yang tidak mau dirugikan oleh kontestasi politik yang tidak
sehat. Kita tidak boleh terpengaruh ketika didatangi tim sukses kontestan
dengan menawarkan sejumlah uang, agar kita mau merubah keputusan pilihan kita.
Kita tidak boleh mengorbankan masa depan bangsa dan negara, demi sejumlah uang
yang sifatnya hanya kenikmatan sementara.
Marilah kita berpikir
lebih bijak dan dewasa. Situasi politik menjelang pilpres dan pileg akan lebih
kondusif karena kita menjaga suasananya. Kita harus melawan semua sikap
intoleran, apalagi jika sikap itu sudah berbau-bau radikal. Sikap-sikap seperti
itu harus segera dihentikan.
Kita selalu membawa
didalam doa, agar bangsa ini menjadi bangsa yang terhormat dan bermartabat.
Rakyatnya sehat dan sejahtera, nyaman, tenteram dibawah pemerintahan yang
bijaksana, pemerintah yang sungguh pro kepada rakyat, yang mampu memerintah
secara adil, agar rakyat bangsa kita menjadi masyarakat yang makmur.
SALAM GEMILANG